Sunday, 30 June 2013

Asal Usul & Sejarah Vegetarian: Dari Plutarch Hingga Counter-culture

 


Sepanjang sejarah, para pendukung vegetarian mengekspresikan kebencian mereka memakan daging binatang dengan melontarkan berbagai argumen moral dan spiritual.
Beberapa penulis jaman dulu seperti Ovid dan Plutarch menyesalkan pembunuhan makhluk yang tak bersalah untuk dijadikan makanan.
Plutarch mengatakan: “Saya pikir sungguh mengherankan, apa yang menyebabkan manusia ingin memakan daging bangkai atau apa motif dasarnya hingga bisa memiiki gagasan bahwa daging hewan bergizi untuk mereka.”
Filsuf Yunani, Pythagoras, yang hidup menjelang akhir abad ke-6 SM, berpendapat bahwa dengan memakan daging binatang maka jiwa manusia akan terkontaminasi dan menjadi liar. Itu sebab, hingga pertengahan abad ke-19, vegetarian dikenal sebagai Pythagoreans .
Penulis lain mengaitkan vegetarianisme dengan pencerahan spiritual. Seperti yang dikatakan oleh seorang vegetarian dari Inggris pada abad ke-17, Thomas Tryon, “… dengan pembersihan diri dari alam terestrial, akan membuka jendela indera ke dalam jiwa.” (Whorton, 1994).
Untuk alasan ini, berbagai agama, termasuk Brahmanisme, Buddhaisme, Hindu, dan Seventh Day Adventists menganjurkan para pengikut untuk berpantang makan daging.
Sementara para filsuf telah lama mengartikulasikan keuntungan moral dan spiritual dari cara hidup vegetarian. Melakuan gaya hidup vegetarian untuk alasan kesehatan baru dimulai pada abad ke-19.
Pada awal 1800-an mulai muncul bukti ilmiah dan medis tentang manfaat diet berbasis tumbuh-tumbuhan. Pada 1806, seorang dokter di London bernama William Lambe mengobati penyakit lamanya dengan berpantang makan daging.
Berdasarkan pengalamannya, Lambe mulai mengobati pasiennya dengan memberikan resep diet yang sama. Akhirnya banyak rekan-rekannya yang mulai yakin bahwa diet nabati lebih sehat daripada diet dengan daging.
Pada waktu yang bersamaan di Amerika Serikat, gerakan reformasi kesehatan sedang populer dan hangat dibicarakan. Gerakan ini diprakarsai oleh pemuka Presbyterian, Sylvester Graham, yang dikenal sebagai bapak Graham cracker.
Graham yang juga seorang vegetarian, berkhotbah tentang kesederhanaan dan mencela berkembangnya penggunaan tepung halus.
Setelah pembentukan British Vegetarian Society pada tahun 1847, Graham bekerja untuk mengorganisir kelompok serupa di Amerika. Hingga akhirnya American Vegetarian Society didirikan pada 1850.
Pada akhir 1800-an, John Harvey Kellog, seorang pengikut Seventh Day Adventist dan pembuat sereal, bekerja keras untuk membuat Amerika sadar akan manfaat nutrisi yang diperoleh vegetarianisme.
Selama abad ke-19 dan ke-20, para ilmuwan terus mengevaluasi manfaat kesehatan dari diet vegetarian.
Tapi, meskipun bukti-bukti ilmiah banyak bermunculan untuk memvalidasi gaya hidup ini, vegetarian tetap terpinggirkan dari masyarakat.
Bahkan hingga akhir tahun 1970-an, vegetarisme dikaitkan dengancounter-culture, diet vegetarian hanya dianut oleh anak-anak remaja dan para pengikut agama tertentu.

Referensi : http://datahakekat.blogspot.com

No comments:

Post a Comment